PERSILANGAN

PERSILANGAN

Upaya perbaikan bibit dapat pula dilakukan dengan melakukan persilangan dua atau lebih bangsa kelinci agar diperoleh sifat gabungan yang sesuai dengan tujuan. Beberapa persilangan yang biasa dilakukan adalah :
1. Persilangan dua bangsa, sering dilakukan pada kelinci hias yang memiliki anak sedikit (Lion, Mini Rex, Lop, dan lainnya) dipersilangkan dengan kelinci New Zealand
White yang mampu beranak lebih dari 5 ekor dan kemampuan menyusui tinggi sehingga diperoleh kelinci yang bersifat indah seperti kelinci hias dengan reproduksi tinggi seperti NZW. Pada persilangan ini dapat dilanjutkan dengan :
a. Grading-up,
yaitu anak hasil persilangan AB (50%:50%) yang disilangkan kembali dengan salah satu tetua yang memiliki keunggulan dengan A atau B, sehingga selanjutnya sifat produksi kelinci hasil persilangan akan mendekati salah produksi tetuanya. Proporsi salah satu darah tetua akan meningkat seiring dengan persilangan
yang dilakukan.
b. Sintetis breed,
yaitu menyilangkan antar hasil silangan AB sehinga proporsi darah tetuanya stabil pada kondisi 50%:50%.
c. Persilangan tiga bangsa, kelinci bangsa A dikawinkan dengan yang dihasilkan anakan AB, selanjutnya dipersilangkan lagi dengan kelinci C. Maka akan dihasilkan kelinci bergenetik ABC dengan proporsi darah tetua 25%, 25% dan 50%. Kelinci ABC ini apabila dipersilangkan dengan kelinci ABC kembali maka terbentuk kelinci sistetis
yang memiliki keunggulan tiga bangsa tetua. Pada kondisi tertentu dapat dilakukan
perbaikan mutu genetis ternak kelinci dengan melakukan tindakan seleksi dan persilangan secara bersamaan, yaitu kombinasi antara seleksi dengan persilangan. Terlebih dahulu dibentuk galur induk dan pejantan yang dengan seleksi dapat dipertahankan dan ditingkatkan keunggulan masing-masing sifat, selanjutnya sifat pejantan dan induk digabung dengan mempersilangkan galur pejantan dengan galur betinanya sehingga dapat dihasilkan bibit yang siap untuk diperjualbelikan (bibit komersial).

Leave a Reply